Monday, February 15, 2021

JAPAN TRIP 2019: Keberangkatan dan Ketibaan

Sebelumnya...



Sekitar pertengahan tahun, mendadak Miss J info tidak bisa ikut perjalanan kali ini karena baru keterima kuliah, sayang kalau baru masuk nantinya sudah absen. Baiklah... jadi Om S dan Tante N saja yang tetap ikut, tiket dan lain-lain yang tidak bisa batalkan jadi hangus. Total perserta jadi 8 orang, kami tetap excited dan ada yang beli baju hangat karena memang ramalan cuaca bilang dingin. Eh tapiiiii mendadak sebelum keberangkatan keluarlah berita tentang Typhoon Hagibis! Reaksi saya: Haaaa??? Lagggiii??? 😂 Tapi setelah cek rute arahnya, seharusnya tidak mempengaruhi perjalanan kami, saat typhoon lewat harusnya kami sudah di Kyoto dan aman. Masih hepi lah semua.


Rabu, 9 Oktober 2019
Semua peserta ketemuan di Terminal 3 Bandara Soetta Pk. 17.00 untuk penerbangan Pk. 20.15. Ada yang baru kenalan-kenalan tapi syukurlah bisa langsung akur. Saat tiba saya langsung ambil modem wifi di gerai Javamifi Terminal 3. Setelah semua berkumpul, check-in dan kita langsung masuk supaya sempat makan malam di dalam, pas jam makan toh. Ndilalah pas masuk sepertinya di atas hanya ada BK, terpaksa semua makan disitu. Selesai makan langsung turun menunggu di gate. Entah mengapa kami mendengar panggilan penerbangan kami tapi kok gate-nya sepi? Ternyata saat kami makan ada pengumuman gate-nya pindah dan kami gak ada yang dengar 😓 Tapi sepertinya bukan hanya kami yang gak sadar karena ada beberapa orang lainnya yang bingung celingukan dan akhirnya ikut lari-lari bareng ke gate yang baru. Wah, baru mau terbang udah seru aja!

Tiba di Changi Airport untuk connecting sudah jampir jam 23.00 waktu setempat. Setelah pindah terminal, yang lain masih sempat jalan-jalan ke sunflower garden sementara saya harus membalas beberapa email kantor akibat saya lupa pasang auto-reply email untuk info bahwa saya sedang cuti. Karena saya sudah gak kuat begadang, sebenarnya saya sudah mengantuk, tapi seperti biasanya tentu saja saya gak bisa tidur dalam penerbangan Singapore - Nagoya. Oh iya, sebelumnya saya membeli Sleepy Ride - Airplane Footrest. Ternyata benda ini sangat berguna dan mengurangi rasa pegal di pinggang karena kaki saya tidak menggantung ke bawah. Penerbangan jadi lebih nyaman!

Seperti ini barangnya. Tinggal di sangkutkan di meja dan bisa di adjust tingginya.
Photo credit: sleepyride.com


Kamis, 10 Oktober 2019
Pesawat seharusnya mendarat Pk. 09.05 waktu setempat, tapi saat itu kita sampai kurang lebih 30 menit lebih cepat. Jadi saya mengirim pesan kepada car rental operator bahwa kami sudah mendarat dan menunggu di suatu tempat, sambil kasih ancer-ancer kami di sebelah mana. Japanese service selalu memuaskan, mobil tiba tepat waktu dan driver menemui kami di depan arrival hall. Dia langsung membawa kami menuju mobil tapi ternyata 1 mobil lainnya masih belum sampai. Kami santai aja, malah sibuk mulai foto-foto padahal masih di depan parkiran 😂 Katanya penerbangan penumpang sebelumnya terlambat mendarat, sehingga mobil juga terlambat menjemput kami. Gak masalah, kami hanya menunggu sekitar 15 menit, ga seberapa dibanding jam tunggu kalau di Jakarta 😛

Salah satu display di Arrival Hall. Sempat ambil peta juga disini.

Muka-muka segar, semua sudah cuci muka dan sikat gigi begitu mendarat :)

Perjalanan dari Chubu Centrair International Airport ke Hotel Wing International Nagoya memakan waktu sekitar 1 jam lebih sedikit. Driver mobil saya cukup suka ngobrol dan bertanya-tanya tentang kami juga, walaupun setengah perjalanan saya sudah kriyep-kriyep karena begadang kan ya hihi Tiba di hotel kami belum bisa check-in, tapi kami sudah aware jadi hanya drop bagasi dan tanya ke front desk dimana persisnya stasiun kereta terdekat. Kami langsung menuju kesana dan naik kereta ke Nagoya Station untuk makan siang. Semua makan sesuai selera masing-masing, saya bergabung dengan Mrs G, Mr H, Miss M & Mr S untuk makan katsu. Sedangkan Tante-tante dan Om sepertinya pilih chinese food yang lebih familiar

First meal in Nagoya yang terkenal dengan tonkatsu-nya. Emang enak sih demi glace sauce-nya.

Setelah makan kami sempat berjalan-jalan sebentar. Baru juga jalan-jalan sebentar saya pun sudah mengocor di Disney Store karena lagi sale dan ada handuk Stitch! Yolohhh, sehari juga belon Tre! Tapi gimana dong, kan saya suka Stitch dan koleksi 😑 Kembali menggoda diri masuk ke Ghibli Store, pingin juga beli merchandise juga tapi syukurlah masih waras karena harganya mahal-mahal dan tokoh kesukaan saya, Ponyo, hanya ada boneka nya. Gak jadi deh, foto-foto aja sama Totoro dan Neko Bus

Rasanya pingin bawa pulang dan taruh kasur di dalamnya...

Totoro yang paling banyak merch nya, ini juga lucu ya kalo jadi penjaga depan kamar *ngayal*

Sewaktu di Nagoya Station saya sekalian cari tempat dimana tour bus untuk daytrip ke Shirakawa-go parkir. Tentunya juga saat itu semua kalap beli minuman dan cemilan di konbini yang dekat hotel kami. Dan yang pertama yang saya beli saat adalah Lipton Lemon Tea! Langsung ngabisin 1 kotak! Duh, saya sukaaaaa banget minuman ini dan setiap kali ke Jepang ini pasti saya stock di kulkas 😅

Dan gak pernah foto, selalu lupa. Photo credit: diambil dari sini. Terima kasih.

Selain minuman ini saya juga selalu beli salad labu kemasan, biasanya untuk makan pagi. Dan gak lupa acara wajib: Berburu Pocky! Iya, saya lebih suka berburu Pocky daripada KitKat. Selain macam-macam rasanya, ukurannya juga ada beda-beda, gak cuma yang standard aja. Jadi sore itu saya pun beli Pocky Almond untuk bekal daytour besoknya. Setelah lewat jam check-in kami kembali ke hotel dan beristirahat di kamar masing-masing. Karena Miss J batal ikut, maka ada perubahan susunan kamar. Kamar triple dipakai oleh Om S, Tante N dan Tante I, sedangkan saya pakai 1 kamar double sendiri. Mungkin karena malam sebelumnya semua kurang puas tidur di pesawat, kami yang tadinya janjian mau cari dinner bareng akhirnya pergi sendiri-sendiri karena bablas ketiduran! 😂

Sekitar jam 5 sore saya cek teman-teman lain ada yang masih tidur, ada yang mager dan belum tahu mau makan dimana. Akhirnya saya mandi dan pergi keluar sendiri. Tujuan saya: Oasis 21. Kalau lihat peta sepertinya tidak terlalu jauh dari hotel. Untuk menuju ke Oasis 21 saya berjalan menyusuri Sakae Shopping Street. Entah kenapa, melihat lampu-lampu toko di sepanjang jalan, melihat vending machine bertebaran, rasanya seperti "Ah, akhirnya saya beneran kembali ke Jepang!" 😀

Saya lama loh berdiri di depan toko ini melihat si Bapak bekerja membetulkan sebuah sepatu.

Sempat mikir juga apa makan di Cafe Million ini aja? Tapi lebih penasaran ke Oasis 21.

Mungkin karena saya jalannya banyak berhenti-henti melihat-lihat toko atau tempat yang menarik, saat saya sampai di Oasis 21 ternyata teman-teman lain sudah disana juga dan lagi foto-foto di bagian luar gedung. Kita gak ketemu di jalan.

Memang kelihatan seperti sebuah Spaceship ya :)

Sempat foto di depan tulisan ini tapi mukanya gelap LOL Menara di belakang itu adalah Nagoya TV Tower yang merupakan TV Tower tertua di Jepang yang selesai dibangun tahun 1954.

Kelihatan besarnya dari dekat! Di bawah itu banyak tempat makan dan restoran. Yang di tengah itu adalah tangga dan escalator buat naik ke platform. Nanti setelah makan saya sempat jalan-jalan di atas sana.

Terminal Bus yang terletak di lantai 2. Tapi sayangnya gak sempat ngerasain.

Oasis 21 dibuka untuk umum pada tahun 2002 dan terdiri dari Rooftop Spaceship-Aqua, Terminal Bus, Galaxy Platform dan shopping center. Berhubung sudah lapar, saya hanya foto-foto secukupnya aja supaya bisa cepat makan dan mau naik ke Spaceship-Aqua. Walaupun sudah ketemuan disana makan pun kita tetap misah-misah karena sesuai selera masing-masing :) Saya memilih sebuah resto western dan memesan Prawn Creamy Baked Rice. Saat saya sedang menunggu pesanan Mrs G & Mr H pun sampai tapi mereka memilih makan di tempat yang lain juga 😃 Entah kenapa ya setiap acara makan selera saya sering gak pas sama yang lain hahaha

Prawn Creamy Baked Rice. Setiap kali lihat foto ini saya jadi lapar loh :)

Setelah puas makan-makan kami pun naik keatas Spaceship-Aqua. Bagus banget! Di sepanjang pathway nya dihiasi lampu yang berganti-ganti warna dan ditengahnya ada semacam kolam dengan air yang terus mengalir. Kami duduk-duduk disana dan menikmati pemandangan 

Iya, kacanya tembus pandang jadi kita bisa melihat ke bawah LOL Mungkin yang takut ketinggian harus merem ya.

Hotel kecil yang di ujung itu juga lampunya berwarna-warna, cakep deh.

Sayang sekali saat itu Nagoya TV Tower sedang renovasi, sehingga lampunya tidak menyala. Padahal seharusnya bagus sekali kelihatan dari atas sini.

Kami tidak main disini sampai malam sekali, karena harus tidur cepat supaya besok pagi tidak terlambat untuk Daytour Shirakawa-go - Takayama, karena bus berangkat dari terminal Pk. 08.10, pastinya mau sarapan dulu kan ya.

Sampai di hotel saya balas-balas pesan sebentar, mandi (lagi), beres-beres barang dan baju buat besok pagi, lalu tidur. Rasanya gak sabar ingin cepat-cepat lihat Shirakawa-go yang selama ini hanya lihat di layar monitor dan handphone. Seharian itu cuaca cukup cerah, sempat gerimis, tapi siapa sangka besoknya di tengah-tengah tour sempat panik karena Typhon Hagibis 😅 So far, besok jadi perjanalan saya yang paling seru.

No comments: