Monday, January 25, 2021

JAPAN TRIP 2017: Kawaguchiko

Sebelumnya...


Senin, 23 Oktober 2017. Rencana awal adalah kami menjemput rombongan susulan di Haneda dan langsung naik direct bus menuju Kawaguchiko. Jadi semua bisa santai, mau ngobrol atau tidur, tidak perlu gotong-gotong koper untuk pindah kereta. Begitu maunya. Tapi apa daya, semua berubah akibat Typhoon LAN. Saya pikir, kan udah lewat tadi malem udah aman dong? Ya aman di Tokyo, tapi typhoon nya kan jalan terus dan melewati area menuju ke Fuji-san. Tapi saat kami meninggalkan apartment kami belum tahu ini. Kami senang karena cuaca sepertinya cukup cerah. Walaupun saat keluar unit kami kaget payung-payung kami dan tetangga yang digantung di jendela serta beberapa pot tanaman tetangga sudah jatuh berserakan di koridor! Rupanya typhoon yang lewat semalam memang dahsyat. Kami rapikan sebentar sebelum meninggalkan apartment.

Kami sudah meninggalkan apartment sebelum jam 7 pagi dengan masing-masing membawa overnight bag untuk menginap 1 malam di Kawaguchiko. Kami tidak check-out supaya tidak repot, semua barang bisa ditinggal di sana. Saya sedikit curiga saat tiba di airport karena cuaca sedikit menggelap dan area pembelian tiket bus banyak tulisan CANCEL. Pesawat yang ditumpangi rombongan susulan mendarat tepat waktu, ada Om S (suami Tante N), sepupu saya BangPil dan istrinya Kak C, lalu PakGem (Bapak Gembala) dan BuGem (Ibu Gembala). Seperti kami sebelumnya, ada yang membeli sim card dulu dan pastinya kartu PASMO untuk mempermudah naik kereta selama perjalanan.

Sambil yang lain masih sibuk ngobrol saya menuju counter pembelian tiket bus, saya info mau menuju kemana, lalu jreeeng! Petugas menyampaikan bahwa akibat efek Typhoon LAN yang sedang lewat semua bus menuju Kawaguchiko dan beberapa tujuan lainnya di cancel sepanjang hari ini. Panik! Bingung! Lalu saya tanya, bagaimana dengan kereta? Di info dicoba saja naik dari Shinjuku Station, karena katanya kereta yang menuju kesana belum di cancel sampai Pk. 14.00 waktu setempat. Akhirnya saya buru-buru minta persetujuan rombongan untuk nekat pergi dengan kereta. Semua setuju, jadi saya beralih beli tiket bus airport yang menuju ke Shinjuku Station. Naik bus memang tidak secepat kereta, apalagi jalan keluar airport saat itu agak tersendat, tapi rombongan susulan semua bawa bagasi besar, kebayang repotnya ber-9 naik kereta dan gak ada yang direct line dari Haneda ke Shinjuku. Di atas bus semua ngobrol sebentar dan akhirnya tidur hahaha 

Tiba di Shinjuku kami jalan menuju loket dan lagi-lagi saya shock karena antrian tiket panjang mengular! Semua orang membawa koper atau tas besar, dan tentunya banyak turis seperti kami yang mungkin juga itinerary nya berantakan dan mencari rute dan transportasi alternatif. Semuanya mulai lapar, akhirnya saya bilang saya saja yang antri, semua silakan cari makan siang disekitar station dan handphone standby supaya saya bisa info kalau sudah dapat tiket kereta. Saya pun pasrah mengantri sambil sambil coba cari tahu apa betul kereta menuju Kawaguchiko berhenti beroperasi Pk. 14.00. Ternyata benar, sementara saat itu sudah hampir Pk. 12.00. Saat mengantri tiba-tiba saya melihat ada petugas stasiun yang berkeliling menanyakan tujuan mereka yang sedang antri. Saya coba panggil dan info bahwa saya mau ke Kawaguchiko. Tuhan baik, dia bilang saya tidak perlu mengantri, beli langsung aja di mesin tiket! Wah, rasanya langsung lega... dia mengantarkan saya ke mesin dan tanya mau berapa tiket? Saya bilang 9... dia operasikan mesin tiket, karena dalam kanji dan saya tidak lihat tombol "English", jadi di bantu. Tapi pas terima tiket saya bingung, loh kenapa tujuannya Otsuki? LOL Lost in translation ini namanya... dengan bahasa campur aduk saya akhirnya mengerti bahwa tidak ada kereta direct ke Kawaguchiko, saya harus naik Limited Express ke Otsuki dan nyambung dengan Fujikyu Railway (yang tiketnya tidak bisa dibeli di Shinjuku) menuju Kawaguchiko. Baiklah... tiket aman, saya info melalui grup WA, dan semua berkumpul di depan Yoshinoya. Akhirnya kami berjalan menuju station, tentunya saya beli makanan dulu untuk lunch di atas kereta.

Muka-muka bahagia, karena sudah tidur di atas bus, sudah makan siang dan beli jajanan untuk di kereta.
Tante I - Om S - BuGem - Tante C - Tante N

Kereta Limited Express tiba tepat waktu, tapi ternyata kami salah naik gerbong. Duh, gemeshhh... saat kereta mulai berjalan kami terpaksa pindah dari gerbong paling belakang menuju gerbong kami yang benar, nomor 2 dari depan! Biarin deh diliatin orang, gerbong paling belakang sebenarnya cukup kosong, tapi ada rombongan turis bule yang isinya anak-anak muda berisiknya bukan main! Ngobrol dan tertawa kencang, lalu jalan mondar-mandir di gerbong. Mengganggu sekali buat kami, ya sudah lebih baik pindah.

Sebelum pindah gerbong, saat kami merasa PD sudah di gerbong yang benar :) 

Sepanjang perjalanan sekitar hampir 1 jam kami menikmati bekal jajanan yang di beli di Shinjuku station dan juga pemandangan di luar kereta. Saya sendiri memilih untuk napping walaupun tidak sukses. Rasanya belum bisa beristirahat kalau belum tiba di Kawaguchiko. Apalagi sudah mundur jauh dari jadwal, rasanya stress hahaha 58 menit kemudian kami tiba dia Otsuki Station dan kaget karena station sangat crowded, banyak orang berteriak kesal, untuk jalan menuju loket pun susah. Setelah tanya sana sini, ternyata Fujikyu Railway sudah berhenti beroperasi saat itu karena Typhoon LAN baru lewat. Semua bertanya jam berapa kira-kira akan kembali beroperasi, dijawab mungkin tidak jalan lagi hari ini. Orang-orang yang mengantri di sarankan bermalam di Otsuki (pastinya pada gak mau dong ya) atau naik taxi (kalau memang bisa dan mau taxi nya), tapi ongkos taxi di Jepang kan luar biasa mahalnya. Jelas lah orang-orang yang mengantri semua protes, petugas stasiun berusaha menenangkan orang-orang. And so the waiting game began...

Ini kerumunan sedikit melonggar karena sebagian orang berjalan keluar mencari alternatif, sebagian lagi cari tempat duduk sambil menunggu, sementara petugas stasiun kelihatan sibuk memberi informasi kepada penumpang.

Terus terang saat itu saya betul-betul merasa down karena jadwal yang sudah disusun berantakan, sedangkan buat peserta rombongan ini adalah 1st trip mereka ke Jepang. Ya ada typhoon memang bukan salah saya sih, mereka juga tidak menyalahkan saya, tapi sebagai orang yang selalu stick to schedule saya stress juga ^^" apalagi belum jelas nasib kami selanjutnya. Tapi Tuhan itu luar biasa, disaat kita lagi ngobrol tiba-tiba rombongan yang menunggu paling depan berdiri, saya melihat ada petugas stasiun memegang toa tapi saya gak bisa dengar jelas dia ngomong apa. Hanya saja orang mulai berlarian masuk antrian lagi, kami juga ikut saja berdiri dan antri. Tiba-tiba 10 detik kemudian orang mulai berlari, pintu masuk peron di buka! Saya akhirnya mendengar petugas mengumumkan mereka memutuskan menjalankan kereta menuju Kawaguchiko, last train for the day! Semua orang harus masuk, karena setelah ini tidak ada kereta lagi!

Untuk pertama kali nya saya lari sambil sibuk nengok ke belakang untuk cek apa rombongan saya ngikut semua? ROFL Heboh! Untung juga kami semua sudah pegang kartu PASMO sehingga tinggal tap di mesin di pintu peron, sementara orang-orang yang belum pegang tiket semua sibuk antri didepan mesin tiket, blessed! Rombongan terpecah di dua gerbong paling belakang. Kereta penuk sesak, tidak ada seat lagi, jadi kita semua berdiri. Gak masalah, yang penting akhirnya kami menuju Kawaguchiko, horeee!! Sambil berdiri kami tertawa lega mengingat perjuangan kami untuk bisa naik kereta tersebut. Dan berdiri disamping saya ada 2 orang Oma yang mau pulang ke kotanya, 2 perhentian sebelum Kawaguchiko. Mereka ramah sekali, bertanya dari mana asal kami, apalagi salah 1 oma tersebut bisa sedikit bahasa Inggris. Saya pakai bahasa Jepang untuk menjawab hal-hal simple, mereka senang dan kami akhirnya ngobrol sampai oma-oma tersebut turun di tujuan mereka sambil tidak lupa melambaikan tangan pada kami dari peron. Saya merasa terhibur dan mood saya kembali normal. Tuhan memang bisa memberikan penghiburan lewat segala macam cara.

Perjalanan seharusnya hanya makan waktu 58 menit, tapi saat itu molor sampai 1 jam lebih. Karena kereta penuh sesak, ada penumpang yang harus turun di station perlu waktu untuk bisa keluar dari kereta, tapi tidak banyak. Sepertinya memang kebanyakan turis seperti kami. Lumayan pegal juga saya setelah seharian lari-lari beli tiket bus di airport, antri dan beli tiket kereta, menunggu sambil berdiri di Otsuki, naik kereta pun berdiri 1 jam lebih, rasanya pingin telpon panggil tukang pijat langganan! LOL Begitu kereta sampai di Kawaguchiko, hal pertama yang saya lakukan adalah, ke toilet! Hahaha dari Otsuki saya pingin ke toilet tapi takut ketinggalan kalau ada pengumuman jadi saya tahan. Kawaguchiko Station langsung ramai. Dan setelah drop bagasi di locker berbayar di depan stasiun, saya pun mengantri untuk beli Retro Bus Kawagichiko 2 day Pass di loket. Tiket di tangan, saya langsung buka peta Kawaguchiko untuk mengantri bus yang benar. Tujuan pertama kami adalah Kachi-kachi Ropeway untuk melihat Fuji-san dan kami pun menaiki green-line bus.

Setengah perjalanan menuju Ropeway, saya meraba kantong untuk cek apakah ada pesan di HP saya, karena sejak di kereta saya tidak ada waktu untuk lihat HP. Setelah meraba kiri kanan sampai bongkar tas, saya mulai pucat, HP saya gak ada T____T Saya panik, tapi yang lain santai... mereka bilang kita berhenti disini aja, kamu balik ke stasiun untuk cari HP. Akhirnya kami turun dari bus di pinggir danau Kawaguchiko dan saya menyebrang untuk naik bus kembali ke stasiun. Sampai stasiun saya cek toilet dulu, HP tidak ada. Lalu saya ke bagian lost and found, lapor kalau saya kehilangan HP. Saya di tanya merknya apa, apakah ada password nya? Saya info merk + tipenya dan bilang HP saya tidak pakai password, warna hitam dan saya bisa telpon menggunakan HP saya yang lain untuk membuktikan itu milik saya. Petugas tersenyum dan membuka lemari lalu mengeluarkan HP saya. Nyesssss langsung lega... dia bilang HP saya bukan ketinggalan di toilet tapi di loket pembelian tiket Retro Bus. Mungkin saya terlalu sibuk pesan dan bayar 9 tiket sehingga lupa masih pegang HP. Saat naik bus menyusul rombongan balik ke danau tempat saya meninggalkan mereka, saya mulai emo dan menitikkan airmata. Begitu turun dari bus dan bertemu rombongan pecahlah tangis saya! Saya minta maaf merusak perjalanan (karena sudah tidak bisa naik Ropeway lagi, sudah hampir batas waktu operasi Pk. 16.00) sambil menunjukkan HP saya yang sudah ketemu. Alih-alih menghibur, mereka malah tertawa dan bilang ini pengalaman menarik, dan mereka puas foto-foto di sekitar danau saat saya tinggalkan. Bahkan akhirnya saya difoto juga disana, halaaah...

Pemandangan di sebuah sisi danau Kawaguchiko.

Tante N berpose di pinggir danau menjelang sunset.

Kami berganti rute dan melanjutkan naik red-line bus mencari tempat lain untuk melihat Fuji-san. Saat di atas bus, saya lupa apakah driver bus yang memberitahu kami bahwa perhentian terakhir red-line bus, Station 22/Oishi Park & Natural Living Center, adalah tempat terbaik untuk melihat Fuji-san di sekitar danau Kawaguchiko. Jadi kami santai di atas bus sampai tiba di tujuan. Dan memang benar, walau hari mulai gelap kami masih bisa melihat Fuji-san dengan jelas. 

Lihat! Rasa lelah, panik, bete dan semuanya terbayarkan dengan view ini.

Saya jalan-jalan sedikit di Oishi Park sementara yang lain sibuk berfoto.

Ketemu Kochia lagi :) Kochia di sini di hias di beri mata dan ada yang diberi mulut seperti monster hahaha

Cakep ya... baru 15 menit disana sudah gelap dan semakin dingin.

Kami tiba di saat yang tepat karena 15 menit kemudian mulai gelap dan Fuji-san tertutup kabut jadi kami masuk ke toko souvenir dulu. Bahkan kata penjual souvenir disana sesiangan pun Fuji-san ngumpet di balik kabut. Kami beli beberapa cemilan dan minuman hangat sampai toko tutup dan kami pun berdingin-dinginan menunggu bus terahir menuju Kawaguchiko Station Pk. 17.00. Puji Tuhan kami masih dapat tempat duduk, dan bus pun semakin penuh termasuk dengan orang yang berdiri. Di beberapa perhentian driver menolak untuk mengangkat penumpang saking penuhnya, sayangnya ada beberapa turis asia yang marah-marah dengan kasar dan memaksa masuk. Akhirnya tiba kembali di Kawaguchiko Station, kami ambil koper untuk menuju akomodasi, tapi sebelumnya semua pingin makan malam dulu.

Sebelum saya kembali ke stasiun untuk mencari HP yang dikira hilang, saya dengar rombongan bilang pingin makan ramen. Jadi saya sempat bertanya ke petugas stasiun dimana restoran ramen yang enak? Dia tanya kami tinggal di mana, saya sebut nama hotel dan dia menuliskan nama sebuah restoran ramen favoritnya. Tapi dia juga menyebutkan sesungguhnya itu adalah restoran masakan Cina LOL Karena kendala bahasa saya cuma mengerti bahwa kami harus ke sebelah kanan setelah keluar dari station. Dari Kawaguchiko Station kami kembali naik kereta, hanya 1 stop dan dekat sekali, yaitu di Fujikyu Highland Station yang terletak persis di pintu samping Fuji-Q Highland. Begitu keluar station kami langsung bisa melihat akomodasi kami di sebelah kiri. Dan setelah cek ke sebelah kanan, restoran yang di maksud sepertinya dekat, namanya Bamiyan Fuji-Q Highland Ekimae.

Rombongan terpecah jadi 2 meja. Dimulailah keribetan karena pramusaji tidak berbahasa Inggris, menu pun dalam kanji semua tapi untung ada gambarnya hahaha entah bagaimana caranya kami mengerti bahwa ada set menu juga. Jadi akhirnya kami memesan dengan modal telunjuk dan menunjukkan angka dengan jari *tepok jidat* Waktu makanan diantarkan pun selain main course nya kami tidak ingat yang set isi apa lagi? Ya sudah, apa yang sampai di meja kita makan bareng ROFL Saat membayar, bill juga dalam kanji. 1 orang dulu yang membayar dan kemudian saya pinjam lagi menunya dan minta yang lain menunjukkan apa yang mereka pesan tadi, dicocokan harga di menu dengan bill, saya coret-coret bill kasih nama di sebelah harga supaya bisa di tagih lagi nanti hahahaha

Kami belanja minuman dan cemilan (lagiiii) di Lawson dan jalan hanya 5 menit menuju akomodasi kami, Hotel Mystays Fuji Onsen Resort. Waktu saya mencari akomodasi, ada beberapa pilihan dan Mystays sebetulnya jauh di atas budget yang saya set. Tapi saya lihat view nya bagus sekali, ada onsen di dalam hotel pula. Dan kami sungguh-sungguh di berkati, karena saat mencoba booking, ada harga promo yang hanya sedikit di atas budget. Saya sudah booking 2 kamar twin sebelumnya, lalu karena bertambah peserta, kami bertukar kamar. Kamar kami di pakai yang berpasangan, dan saya booking triple room untuk saya, Tante I dan Tante C. Karena kami check-in sudah malam, kami tidak bisa melihat view di luar jendela, semua gelap.

Kasur yang ditempati oleh Tante I dan Tante C.

Nah, ini kasur saya. Sedikit lebih kecil karena ukuran single, tapi sama nyamannya.

Saat proses check-in saya sudah putuskan bahwa saya mandi dan berendam di onsen menghilangkan pegal-pegal. Awalnya peserta wanita lainnya ragu-ragu setelah saya infokan cara menggunakan onsen, walau sedikit berbeda dari onsen umum karena bagian dari fasilitas hotel.Tapi karena penasaran akhirnya semua ikut. Kami berganti dengan baju onsen yang disediakan di kamar dan bersama-sama ke onsen yang terletak di lantai yang berbeda.

Sempet-sempetnya foto di depan kamar BuGem mumpung sudah pakai baju onsen semua :)

Awalnya semua masih malu-malu harus melepaskan pakaian, kebetulan onsen juga hanya ada beberapa orang jepang didalamnya yang sudah proses mandi dan mau berganti baju. Jadi saya cuek saja lah dan langsung mandi, akhirnya yang lain mengikuti. Begitu sudah nyebur di onsen, dan tinggal kami saja, baru deh semua bisa santai menikmati berendam air panas. Rasanya seperti dipijat betis dan paha saya, langsung mengantuk. Kami kembali ke kamar dengan rasa segar, bersih dan gak sabar pingin buru-buru nempel di bantal hahaha Malam itu saya tidur cukup nyenyak, rasanya baru nempel di kasur saya langsung pulas,


Selasa, 24 Oktober 2017. Saat saya melek Tante I sudah bangun dan berdiri di dekat jendela. Tante I memang selalu bangun paling pagi di antara kami. Lalu Tante I membuka jendela kamar, dan wow! Saya langsung terbangun dengan segar! Wahana Fuji-Q Highland terbentang di depan mata kami dengan latar belakang Fuji-san yang sangat jelas! Luar biasa!

Tante I dan Tante C sedang menikmati pemandangan di luar.

Cukup lama saya berdiri di depan jendela sambil sarapan makanan yang dibeli di Lawson malam sebelumnya, karena kami booking kamar tanpa sarapan.

Siap-siap check-out dan melanjutkan perjalanan sambil menunggu PakGem dan BuGem yang bangun kesiangan LOL

Kami kembali bertemu di lobby untuk check-out di waktu yang telah disepakati bersama. Bagasi kembali di masukkan dalam locker berbayar di Kawaguchiko Station. Langsung antri green-line bus untuk ke Kachi-kachi Ropeway yang kemarin tidak sempat dikunjungi. Dan hari ini Fuji-san kembali bersembunyi di balik awan.

Orang lain melihat keluar cable car, kami sibuk selca :)

Fuji-san yang lagi ngumpet di foto dari dalam cable car.

Sampai di atas, dimulailah acara foto-foto. Saya sendiri malah jajan beli soft cream dan daigakuimo, cuacanya benar-benar enak saat itu.

Banyak yang antri foto disini, kita gantian deh saling foto.

Makan soft cream dengan pemandangan mewah :)


Aduh, gak liat apa tangan saya sibuk pegang makanan kok disuruh gaya!

Kali ini giliran Bapak-bapak yang bergaya.

Yey, foto bersama minta tolong turis lainnya. Dan peak-nya Fuji-san nongol sedikit.

Formasi lengkap sebelum turun dari Ropeway, loh kok jadi 10 orang?

Saat cable car tiba, ini difoto atau mau selca sih? 

Pokoknya sepanjang perjalanan Tante-tante ini gak berhenti foto deh hahaha saya cukup jadi fotografer dan time keeper aja supaya tetap jalan karena kita masih harus naik bus menuju Gotemba Premium Outlet. Tiket bus Kawaguchiko - Gotemba maupun Gotemba - Tokyo Station untuk malamnya sudah saya beli online 1 bulan sebelumnya. Dari Ropeway kami cukup santai kembali ke Kawaguchiko Station untuk mengambil bagasi di locker dan tidak lama menunggu bus yang menuju Gotemba. Perjalanan hampir 2 jam juga terasa santai karena bus yang kami tumpangi kosong, hanya beberapa kali ada penumpang lain yang naik dan turun di sepanjang perjalanan.

Tiba di Gotemba, lagi-lagi kami drop bagasi di locker berbayar dan tujuan pertama adalah makan siang. Kami ramai-ramai menuju foodcourt dan setiap orang memesan makanan sesuai selera, namun tetap berkumpul di sebuah meja panjang. Selesai makan siang setiap orang berpencar untuk shopping sesuai kebutuhan masing-masing. Pokoknya saya sudah info mereka untuk berkumpul kembali di locker 30 menit sebelum keberangkatan bus menuju Tokyo Station. Karena saya sudah pernah kesana dan sudah tahu apa yang mau dibeli (gak banyak juga yang mau dibeli), saya hanya tinggal cek peta dimana toko tersebut dan langsung meluncur. Pada akhirnya saya banyak jajan dan menikmati Fuji-san (again, gak bosen-bosen) yang terlihat jelas dari sana.

Makan siang dengan Takoyaki sebanyak ini dengan daun bawang melimpah :)

Paling suka beli strawberry crepes. Manis, asam, dingin (pakai ice cream)...

Kalau tidak salah inget, kami menghabiskan waktu disini sekitar 4 jam. Lalu kami naik bus menuju Tokyo Station. Sampai disana dimulai lagi kebingungan mencari makan malam. Selain stasiun ini sangat besar, pilihan makanan memang banyak tapi tidak semua cocok dengan lidah peserta (termasuk harga juga), akhirnya kami berpisah untuk makan pilihan masing-masing. Saya makan malam sendiri di sebuah family restaurant dan steak set menjadi pilihan saya malam itu.

Seingat saya set ini termasuk soup, tapi gak kefoto karena sudah terlalu lapar hahaha

Untuk menuju Sengakuji dari Tokyo Station kami harus berganti kereta di Shinagawa. Disinilah saya berpisah dari rombongan apartment saya karena saya masih harus mengantarkan rombongan susulan ke apartment mereka sendiri, yang lokasinya berbeda arah dan peron di Shinagawa. Waktu saya mencari akomodasi bagi mereka, saya mencoba mencari di sekitar tempat kami, tapi tidak ada yang cocok. Apartment yang ini jaraknya sama dengan Shinagawa - Sengakuji, tapi arah kebalikannya :) Karena tidak jauh, rombongan saya masih OK pulang naik kereta sendiri, saya info saja pin pintu masuknya. Om S pun memutuskan bergabung dengan sang istri di tempat kami.

Saya sudah tidak ingat tepatnya di stasiun mana lokasi apartment rombongan susulan. Tapi yang pasti stasiunnya bagus, ada elevator dari bawah langsung ke jembatan penyeberangan. Lalu harus menyebrang jalan dan dibawah jembatan ada Family Mart, jalan kaki kira-kira 50m dan apartment terletak di lantai 2 seperti unit kami. Saat itu sudah Pk. 22.30 jadi setelah rombongan masuk, dan meyakinkan semua sudah OK, sudah bisa menyalakan AC/heater, kompor dll saya pun bergegas lari menuju stasiun untuk kembali ke Sengakuji. Isi kereta sudah sepi, kebanyakan karyawan yang habis pulang minum-minum dari bar, bahkan ada beberapa yang harus di pegangi oleh rekan kerjanya. Saya pun tidak berani duduk, karena takut mengantuk dan ketiduran padahal sangat dekat hahaha Saya tiba di apartment sudah Pk. 23.00 dan yang lain sedang antri mandi. Perjalanan 2 hari 1 malam yang cukup melelahkan dan bikin tegang, tapi senang bisa melihat Fuji-san dengan jelas walau dari kejauhan. Masih ada 3 hari lagi untuk berjalan-jalan dengan rombongan full... dan masih ada drama-drama di luar dugaan lainnya. Ditunggu ya :)


No comments: